7 Desember 2014

SPBU Pengilingan, Jakarta Timur
( Photo : Royyan Nur Saputra )
News-Journalism.blogspot.com , Jakarta - Pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter sejak 18 November 2014. Kenaikan harga BBM bersubsidi ini mendongkrak harga bahan pokok dan biaya transportasi.

Pengusaha kue rumahan di bilangan Jakarta timur,Ibu Shinta, merasakan perubahan harga bahan-bahan mulai naik.

“ Bahan-bahan yang bermerek dan berkualitas bagus di pasar swalayan mulai naik sedikit” ujarnya di Jakarta, Sabtu (06/12/2014)

Ibu 2 anak ini juga mengatakan bahwa ia harus merubah harga kuenya, dan mulai mengatur keuangan agar pengeluaran dan pemasukan seimbang.

“Harga kuenya naik 10.000 dari harga sebelumnya, naik karena harga bahan-bahan naik sama ongkos, ongkos belanja, ongkos mengantar pesanan. Ya terpaksa menaikan, kalau tidak naik ya rugi, untungnnya masih banyak peminat, apalagi menjelang natal dan tahun baru banyak pesenan, pelanggan setia masih suka walaupun harga naik.” Kata dia.

Cara mengatur anggaran keuangan saat harga BBM bersubsidi naik?
Berikut tips cara mengatur anggaran keuangan menurut pengusaha kue yang sudah 19 tahun di gelutinya ini.

1. Hemat
Shinta mengatakan, mengatur anggaran keuangan usahakan menganggarkan biaya sesuai dengan keperluan, menseleksi pengeluaran yang menjadi proritas dan tidak.

“ contohnya membeli kebutuhan yang diperlukan saja, dan kalau ke pusat perbelanjaan biasanya seminggu sekali maka kini dilakukan dua minggu sekali, kalau bisa seperlunya.” ujarnya.

2. Buat Rencana Pengeluaran

Sebaiknya membuat anggaran tahunan dengan berisikian tujuan belanja, pembayaran utang, tabungan, biaya rumah tangga, dan barang-barang opsional seperti hiburan. 


3. Bijak

Harus bijak dalam mengelola keuangan yang dimiliki, menghitung setiap depresiasi atau penyusutan yang terjadi sedikit demi sedikit. Dan juga harus berhati-hati dalam menentukan kebijakan. Baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Bijak juga dalam menentukan kebutuhan.


Penulis : Royyan Nur Saputra

0 komentar:

Posting Komentar