8 Desember 2014



News-Journalism.blogspot.com, Jakarta - Awal bulan Desember tahun 2014 ini di wilayah Jakarta timur sering terjadi musim penghujan. Akibat musim penghujan ini, ada beberapa wilayah di kecamatan Matraman, daerah yang sering banjir di bantaran kalinya. Dampak banjir terebut tentu menimbulkan beberapa penyakit, seperti demam berdarah dan chikungunya.

Namun untuk sekarang ini belum ada laporan warga yang positif terkena penyakit  Demam Berdarah (DBD)”, kata seksi suku Dinas Kesehatan Jakarta timur,Suyati.

Dari laporan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, bulan Januari- November 2014.Ada 2.000 kasus DBD, dua diantaranya meninggal dunia. Dua pasien DBD yang meninggal itu berdomisili di Kecamatan Cipayung dan Pasar Rebo. Sementara tahun lalu tercatat ada 6.190 kasus DBD, lima diantaranya meninggal dunia.Untuk kecamatan matraman, hanya sedikit laporan yang terkena demam berdarah (DBD) sekitar 4 – 5 orang. Sementara tahun lalu tercatat ada  6000 kasus DBD ini mencakup wilayah Jakarta timur, tujuh diantaranya meninggal dunia.

Suyati, mengatakan faktor terbesar yang bisa membuat seseorang bisa terserang penyakit DBD yakni fisiknya yang lemah , terkena gigitan nyamuk Aedes Aegepty, juga faktor kebersihan lingkungan di wilayahnya.“Untuk gejalanya seperti tubuh panas, kulit muncul bintik-bintik merah juga fisik yang lemah.” Ucap Suyati

Walaupun begitu, warga harus menyadari dan lebih giat untuk PSN dan membersihkan lingkungan sekitarnya, karena kalau sudah ada yang terkena, sudah dipastikan penyakit demam berdarah ini akan menular kemana-mana.

“Untuk mencegah penyakit demam berdarah ini Dinas Kesehatan melakukan berbagai upaya bila kita sudah terserang penyakit demam berdarah (DBD). Usaha pertama adalah 3M menguras, menutup, mengubur tapi karena lahan disini susah jadi mengubur diganti dengan memantau, program pemberantasan sarang nyamuk juga diadakan tiap jumatagar bisa mencegah penyakit demam berdarah tersebut (DBD),” kata Suyati

“Demam berdarah juga tidak selalu menyerang anak-anak, tetapi bisa menyerang orang dewasa, anak balita, bahkan kakek dan nenek jika memang mereka fisiknya lemah, pasti akan terserang penyakit demam berdarah (DBD).” Tegas Suyati



Penulis : Muhammad Abhiyana Erlangga

0 komentar:

Posting Komentar